PERBANDINGAN VARIASI KONSENTRASI SABUN CUCI PIRING TERHADAP KUALITAS PEWARNAAN HEMATOKSILIN EOSIN PADA TAHAP DEPARAFINASI

Detail Cantuman

CD-ROM

PERBANDINGAN VARIASI KONSENTRASI SABUN CUCI PIRING TERHADAP KUALITAS PEWARNAAN HEMATOKSILIN EOSIN PADA TAHAP DEPARAFINASI

XML

ABSTRAK

Perbandingan Variasi Konsentrasi Sabun Cuci Piring Terhadap Kualitas
Pewarnaan Hematoksilin Eosin Pada Tahap Deparafinasi

Peneliti : Tri Widia Irianti

Pembimbing : Neni Oktiyani; Ratih Dewi Dwiyanti
Salah satu tahapan dalam pewarnaan Hematoksilin Eosin yaitu deparafinasi.
Deparafinasi adalah proses pelunturan parafin dari jaringan. Xilena merupakan agen
deparafinasi yang paling banyak digunakan, namun bersifat toksik dan berbahaya jika
masuk ke dalam tubuh. Alternatif lain yang dapat digunakan sebagai pengganti xilena
yaitu sabun cuci piring. Sabun cuci piring terbuat dari bahan utama yaitu surfaktan.
Bahan aktif ini berfungsi menurunkan tegangan permukaan air sehingga dapat
melepaskan parafin yang menempel pada permukaan sediaan. Penelitian ini betujuan
untuk mengetahui adanya perbedaan kualitas pewarnaan Hematoksilin Eosin pada
organ hepar tikus putih (Rattus norvegicus) yang dideparafinasi menggunakan xilena
dan sabun cuci piring konsentrasi 0,5%, 1,0%, 1,5%, dan 1,7%. Jenis penelitian
eksperimen sungguhan dengan rancangan Posttest only control group design. Hasil
penelitian kualitas pewarnaan Hematoksilin Eosin yang dideparafinasi menggunakan
xilena dan sabun cuci piring 0,5%, 1,0%, 1,5%, dan 1,7% didapatkan hasil pewarnaan
yang baik dengan persentase berturut-turut 100%, 64%, 68%, 88%, dan 88%.
Disimpulkan bahwa terdapat perbedaan bermakna kualitas pewarnaan Hematoksilin
Eosin yang dideparafinasi menggunakan xilena dan sabun cuci piring konsentrasi
0,5%, 1,0%, 1,5%, dan 1,7%. Kelompok konsentrasi yang memiliki perbedaan
bermakna antara sabun cuci piring dengan xilena yaitu konsentrasi 0,5% dan 1,0%,
sedangkan pada konsentrasi 1,5% dan 1,7% tidak terdapat perbedaan bermakna atau
memiliki kualitas yang sama berdasarkan uji statistik. Disarankan penggunaan sabun
cuci piring konsentrasi 1,5% dan 1,7% sebagai alternatif pengganti xilena pada tahap
deparafinasi.
Kata kunci : Deparafinasi, Hematoksilin Eosin, Sabun Cuci Piring

ix
ABSTRACT

Comparison of Variations In The Concentration of Dishwashing Soap On The
Quality of Hematoxylin Eosin Staining at The Deparaffinization Stage

Author : Tri Widia Irianti

Supervisor : Neni Oktiyani; Ratih Dewi Dwiyanti

One of the stages in Hematoxylin Eosin staining is deparaffinization.
Deparaffinization is the process of dissolving paraffin from tissues. Xylene is the most
widely used deparaffinizing agent, but it is toxic and dangerous if it enters the body.
Another alternative that can be used as a substitute for xylene is dishwasing soap.
Dishwasing soap is made from the main ingredient, namely surfactants. This active
ingredient functions to lower the surface tension of water so that it can release the
paraffin attached to the surface of the preparation. This study aims to determine the
differences in the quality of Hematoxylin Eosin staining in the liver organs of rats
(Rattus norvegicus) which were deparaffinized using xylene and dishwasing soap at
concentrations of 0,5%, 1,0%, 1,5% and 1,7%. This type of real experimental research
with the Posttest only control group design. The results of the research on the quality
of deparaffinized Hematoxylin Eosin staining using xylene and dishwasing soap 0,5%,
1,0%, 1,5%, and 1,7% obtained good staining results with the percentages of 100%,
64%, respectively 68%, 88%, and 88%. It was concluded that there was a significant
difference in the quality of deparaffinized Hematoxylin Eosin staining using xylene
and dishwasing washing soap at concentrations of 0,5%, 1,0%, 1,5% and 1,7%. The
concentration groups that had significant differences between dishwasing soap and
xylene were concentrations of 0,5% and 1,0%, whereas at concentrations of 1,5% and
1,7% there were no significant differences or had the same quality based on statistical
tests. It is recommended to use dishwasing soap with a concentration of 1,5% and 1,7%
as an alternative to xylene at the deparaffinization stage.
Keywords : Deparaffinization, hematoxylin


Detail Information

Item Type
Penulis
Tri Widia Irianti - Personal Name
Neni Oktiyani, M.Sc - Personal Name
Dra. Ratih Dewi Dwiyanti, M. Kes - Personal Name
Student ID
Dosen Pembimbing
Penguji
Kode Prodi PDDIKTI
Edisi
Departement
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit Jurusan Analis Kesehatan : Banjarbaru.,
Edisi
Subyek
No Panggil
055 SKP/TLM 2023
Copyright
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail