HUBUNGAN WAKTU PERGANTIAN UDARA RUANGAN DENGAN ANGKA KUMAN UDARA DI KAMAR TIDUR ASRAMA

Detail Cantuman

CD-ROM

HUBUNGAN WAKTU PERGANTIAN UDARA RUANGAN DENGAN ANGKA KUMAN UDARA DI KAMAR TIDUR ASRAMA

XML

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
PROGRAM STUDI SANITASI LINGKUNGAN
PROGRAM SARJANA TERAPAN
KESEHATAN LINGKUNGAN
TAHUN 2021

ABSTRAK
Skripsi

RAHMA SAFITRI
“HUBUNGAN WAKTU PERGANTIAN UDARA RUANGAN DENGAN
ANGKA KUMAN UDARA DI KAMAR TIDUR ASRAMA”
(Dr. Junaidi, S.K.M.,M.S dan Zulfikar Ali As, S.K.M.,M.T.)
xv+ 52 Halaman; 8 Tabel; 7 Gambar; 14 Lampiran

Asrama merupakan salah satu tempat berkumpulnya beberapa orang dalam satu tempat hunian. Penularan penyakit dapat terjadi karena infeksi kuman melalui udara. Keberadaan kuman di udara dapat dikurangi dengan sirkulasi udara yang baik. Asrama Pondok Pesantren (Ponpes) X di Kabupaten Banjar merupakan salah satu asrama dengan tingkat kepadatan hunian tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara waktu pergantian udara dengan angka kuman udara di ruang kamar tidur asrama Ponpes X.
Penelitian menggunakan metode survei analitik dengan rancangan Cross sectional. Populasi penelitian sebanyak 72 kamar tidur asrama dan sampel sebanyak enam kamar tidur asrama. Uji statistik yang digunakan adalah Pearson correlation dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 %.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa angka kuman mengalami penurunan setelah ruangan dikosongkan. Artinya, kuman udara berasal dari penghuni dalam ruangan dan dapat diturunkan melalui pergantian udara. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa waktu pergantian udara ruangan tidak beruhubungan dengan angka kuman udara di kamar tidur asrama, namun terdapat kecenderungan semakin sering frekuensi pergantian udara dalam satu jam, maka semakin banyak kuman yang diturunkan.
Sirkulasi udara yang baik dapat diatur dengan cara membuka jendela setiap hari. Bagi ruangan yang sirkulasi udaranya kurang disarankan untuk dilengkapi dengan ventilasi silang sebesar minimal 10% dari luas lantai, dengan ketinggian minimal 80 cm dari lantai. Benda-benda di dalam ruangan diatur agar tidak menghalangi aliran udara dan sinar matahari. Ruangan harus dibersihkan secara rutin untuk mengurangi kuman di dalam ruangan.

Kata Kunci : Waktu Pergantian Udara, Angka Kuman Udara, Ventilasi.
Kepustakaan : 21 (1992-2021)
MINISTRY OF HEALTH REPUBLIC OF INDONESIA
HEALTH POLYTECHNIC OF BANJARMASIN
ENVIROMENTAL SANITATION STUDY PROGRAM
APPLIED UNDERGRADUATE PROGRAM
ENVIROMENTAL HEALTH
YEAR 2021

ABSTRACT
Essay

RAHMA SAFITRI
“THE RELATIONS OF TIME BETWEEN AIR CHANGE IN THE ROOM WITH THE NUMBERS OF AIR GERMS IN A DORM ROOM”
(Dr. Junaidi, S.K.M.,M.S and Zulfikar Ali As, S.K.M.,M.T.)
xv + 52 pages; 8 Tables; 7 pictures; 14 appendix

Dormitory is a place where several people gather in one place of residence. Disease transmission can occur due to bacterial infection through air media.The presence of germs in the air can be reduced by good air circulation. The X Boarding School Dormitory (Ponpes) in Banjar Regency is one of the dormitories with a high occupancy density. This study aims to determine the relations between the time of air change and the number of airborne germs in the dormitory of Islamic boarding school X.
The study used an analytic survey method with a cross sectional design. The study population was 72 dormitory bedrooms and the sample of six dormitory bedrooms. The statistical test used the Pearson correlation with a 95% confidence level.
The results showed that the number of germs decreased after the room was emptied. It’s means, that airborne germs come from occupants in the room and can be lowered through air changes. The results of the statistical test showed that the time of changing the air in the room was not related to the number of germs in the air in the dormitory bedroom, but there was a tendency that the more frequent the change of air in one hour, the more germs were passed down.
Good air circulation can be arranged by opening the windows every day. For rooms with poor air circulation, it is recommended to be equipped with cross ventilation of at least 10% of the floor area, with a minimum height of 80 cm from the floor. The objects in the room are arranged so as not to block the flow of air and sunlight. The room should be cleaned regularly to reduce germs in the room.

Key word : Air Change Time, Numbers of Air Germs, Ventilation.
Literature : 21 (1992-2021)


Detail Information

Item Type
Penulis
RAHMA SAFITRI - Personal Name
Dr. Junaidi, S.K.M.,M.S. - Personal Name
Zulfikar Ali As, S.K.M.,M.T. - Personal Name
Student ID
Dosen Pembimbing
Penguji
Kode Prodi PDDIKTI
Edisi
Departement
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit Jurusan kesehatan lingkungan : Banjarbaru.,
Edisi
Subyek
No Panggil
KL.30/SKP.2021
Copyright
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail