CD-ROM
PERBANDINGAN PENGGUNAAN ANTIKOAGULAN NATRIUM SITRAT DENGAN EDTA TERHADAP NILAI LAJU ENDAP DARAH (LED)
XMLABSTRAK
PERBANDINGAN PENGGUNAAN ANTIKOAGULAN NATRIUM SITRAT DENGAN EDTA TERHADAP NILAI LAJU ENDAP DARAH (LED)
Penulis : Utami Ratna Hafsari Pembimbing : Wahdah Norsiah, Erfan Roebiakto
Laju Endap Darah (LED) adalah pemeriksaan untuk skrining dan pemantauan respon fase akut maupun kronis pada penyakit infeksi, autoimun, keganasan dan yang berhubungan dengan protein plasma. Metode pemeriksaan LED yang sering digunakan yaitu metode Westergreen karena telah direkomendasikan oleh ICSH. Berdasarkan data ICSH bahwa dari 6.333 laboratorium di negara maju, sebagian besar menggunakan metode alternatif atau metode Westergreen modifikasi. Metode Westergreen modifikasi salah satunya adalah penggunaan diluent berbeda dari yang direkomendasikan seperti menggunakan EDTA sebagai antikoagulan. Berdasarkan survei lapangan di wilayah Banjarbaru, sebagian besar laboratorium menggunakan antikoagulan EDTA yang diencerkan dengan garam fisiologis metode Westergreen maupun Westergreen modifikasi untuk pemeriksaan LED. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan nilai LED menggunakan antikoagulan Natrium sitrat dengan EDTA. Jenis penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan rancangan cross sectional pada 32 sampel darah vena mahasiswa laki-laki Program Sarjana Terapan Program Studi TLM Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banjarmasin yang diambil dengan teknik total sampling. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan uji T berpasangan. Hasil pemeriksaan LED menggunakan antikoagulan Natrium sitrat 3,8% didapatkan 31 sampel normal (97%) dan satu sampel abnormal (3%) dengan rata-rata 5,94 mm/jam. Sedangkan pemeriksaan LED menggunakan antikoagulan EDTA yang diencerkan dengan NaCl 0,90% terdapat 30 sampel normal (94%) dan dua sampel abnormal (6%) dengan rata-rata 8,91 mm/jam. Berdasarkan uji statistik, disimpulkan ada perbedaan bermakna pada nilai LED menggunakan antikoagulan Natrium sitrat 3,8% dengan EDTA yang diencerkan dengan NaCl 0,90% dengan nilai signifikasi sebesar 0,000 (p<0,05). Untuk peneliti selanjutnya diharapkan melakukan penelitian sejenis menggunakan darah abnormal, tabung vakum atau jenis EDTA yang berbeda seperti K2EDTA dan K3EDTA.
Kata kunci : LED, Natrium sitrat, EDTA
ix
ABSTRACT
THE COMPARISON OF USING SODIUM CITRATE WITH EDTA AS ANTICOAGULANTS FOR ERYTHROCYTE SEDIMENTATION RATE (ESR) VALUES
Author : Utami Ratna Hafsari Advisors : Wahdah Norsiah, Erfan Roebiakto
Erythrocyte Sedimentation Rate (ESR) is an examination for screening and monitoring of acute and chronic phase responses to infectious, autoimmune, malignant disease and those related to plasma proteins. The ESR test that is often used is Westergreen method because it has been recommended by ICSH. Based on data of ICSH, a total of 6,333 laboratories in developed countries, most of them use alternative or modified Westergreen method. One of modified Westergreen method is use different diluent from recommended such as using EDTA as anticoagulant. Based on survey result in Banjarbaru, most of laboratories is using EDTA as anticoagulant which is diluted withphysiological saline by the Westergreen or modified Westergreen method for ESR test. The purpose of this research is to know how comparison of ESR values using 3.8% Sodium citrate and EDTA diluted with 0.90% NaCl as anticoagulants. This research is an analytical survey with cross sectional design on 32 venous blood sample of male students of Applied Scholar Program of MLT Study Program of Majoring in Health Analyst of Banjarmasin Health Polytechnic of the Health Ministry, taken with total sampling technique. The inspection data then analyzed statistically by paired T test. The results of the ESR test using 3.8% Sodium citrate as anticoagulant obtained 31 normal samples (97%) and one abnormal sample (3%) with an average is 5.94 mm/hour. While the ESR test using EDTA as anticoagulant diluted with 0.90% NaCl there are 30 normal samples (94%) and two abnormal samples (6%) with an average 8.91 mm/hour. According to the statistical test, it is concluded that there is a significant difference in the ESR values between using 3.8% Sodium citrate and EDTA diluted with 0.90% NaCl as anticoagulants with a significance value 0.000 (p< 0.05). For the further researches are expected to conduct a similar studies using abnormal blood, vacuum tube or different type of EDTA such as K2EDTA and K3EDTA.
Keywords : ESR, Sodium citrate, EDTA
Detail Information
Item Type | |
---|---|
Penulis |
Utami Ratna Hafsari - Personal Name
Wahdah Norsiah - Personal Name Erfan Roebiakto, S.KM.,MS - Personal Name |
Student ID | |
Dosen Pembimbing | |
Penguji | |
Kode Prodi PDDIKTI | |
Edisi | |
Departement | |
Kontributor | |
Bahasa |
Indonesia
|
Penerbit | Jurusan Analis Kesehatan : Banjarbaru., 2020 |
Edisi | |
Subyek | |
No Panggil |
ANK-47/SKP-2020
|
Copyright | |
Doi |