Nadiya Uswatun Hasanah - Pengarang
Dra. Anny Thuraidah, Apt.,MS. - Dosen Pembimbing 1
Jasmadi Joko Kartiko - Dosen Pembimbing 2

ABSTRAK Hubungan Pemberian Obat Anti Tuberkulosis Dengan Kadar Bilirubin Total Pasien Tb Paru di Puskesmas Sungai Tabuk 1 dan Martapura Barat Tahun 2017 Peneliti : Nadiya Uswatun Hasanah Pembimbing : Anny Thuraidah; Jasmadi Joko Kartiko
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi kuman Mycobacterium tuberculosis yang dapat menginfeksi beberapa organ tubuh diantaranya paru-paru, ginjal, dan tulang. Terapi tuberkulosis diberikan dengan metode multidrug yang menggunakan Isoniazid, Rifampisin, Etambutol, Pirazinamid, dan Streptomisin. Obat Anti Tuberkulosis (OAT) mempunyai efek samping terhadap hepar, kulit, dan saraf. Efek yang tidak diinginkan adalahhepatotoksik obat anti tuberkulosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemberian Obat Anti Tuberkulosis (OAT) dengan kadar Bilirubin total pasien tuberkulosis paru di Puskesmas Sungai Tabuk 1 dan Martapura Barat. Populasi penelitian 140 orang dan sampel penelitian ini sebanyak 25 orang. Penelitian ini bersifat survei analitikdengan rancangan penelitiancross sectional, teknik sampling accidental samplingdan metode pengujian diazotasi sulfanilic acid. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kadar Bilirubin total pasien dengan lama pengobatan 0-2 bulan adalah 1.36 mg/dL, 3-4 bulan adalah 1.19 mg/dL, dan 5-6 bulan1,09 mg/dL. Dari hasil uji Spearman di peroleh nilai signifikansi lebih keci dari α (sig. = 0.018 < 0,004 < α, α = 0.05). KesimpulanPenelitian ini ada hubungan antara pemberian Obat Anti Tuberkulosis dengan kadar Bilirubin total pasien tuberkulosis dan nilai koefisien korelasi kadar Bilirubin Total -0,632 berarti memiliki kekuatan hubungan sedang. Disarankan untuk penelitian selanjutnya dengan responden yang sama dari 0 bulan sampai 6 bulan pengobatan. Kata kunci : Obat Anti Tuberkulosis, Hepatotoksik, Bilirubin Total.

Detail Informasi

Ketersediaan

File Terlampir

Citation