Perbandingan Kadar Glukosa Pada Madu Bermerk dan Tidak Bermerk

Detail Cantuman

CD-ROM

Perbandingan Kadar Glukosa Pada Madu Bermerk dan Tidak Bermerk

XML

ABSTRAK
Perbandingan Kadar Glukosa Pada Madu Bermerk dan Tidak Bermerk
Peneliti : Marisha Yunira Pembimbing : Akhmad Muntaha, Haitami

Madu telah dikenal oleh manusia sejak beberapa ribu tahun yang lalu. Kebutuhan madu di Indonesia mencapai 3000-4000 ton per tahun, sedangkan produksi madu di tanah air hanya 1000-1500 ton per tahun. Di Indonesia, untuk kualitas madu sudah di tentukan berdasarkan SNI Nomor 01-3545-2004, untuk gula pereduksi (glukosa) minimal 65%. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan perbandingan kadar glukosa pada madu bermerk dan tidak bermerk. Jenis penelitian yang digunakan adalah komparatif dengan analisa kuantitatif dan rancangan penelitian berupa Quasi Eksperiment. Sampel dalam penelitian ini adalah madu yang dijual di Kalimantan Selatan dengan teknik pengambilan purposive sampling dimana diambil total 16 sampel dari pedagang yang berbeda. Kadar glukosa diukur dengan metode Luff Schoorl (iodometri). Hasil dari madu tidak bermerk dengan kode sampel A1 73,7%, B1 53,7%, C1 64,7%, D1 37,9%, E1 58,6%, F1 54,0%, G1 48,1%, H1 57,3%. Dan didapatkan hasil dari madu yang bermerk dengan kode sampel A2 68,3%, B2 74,3%, C2 71,6%, D2 81,1%, E2 52,1%, F2 43,3%, G2 61,2% , H2 88,9 %. Berdasarkan hasil analisa menggunakan uji independent T test menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna antara kadar glukosa pada madu bermerk dan madu tidak bermerk. Bagi penelitian selanjutnya, diharapkan dapat melakukan pemeriksaan terhadap kandungan lain yang terdapat pada madu. Menggunakan metode selain Luff Schoorl yakni dengan kromatografi atau dengan Spektrofotometri UV-Vis.


Kata Kunci : Madu, Kadar Glukosa, Luff Schoorl

ABSTRACT

Comparison of Glucose Levels in Branded and Unbranded Honey

Researcher : Marisha Yunira Mentor : Akhmad Muntaha, Haitami

Honey has been known to humans since several thousand years ago. Honey needs in Indonesia reach 3000-4000 tons in year, while honey production in the country is only 1000-1500 tons in year. In Indonesia, the quality of honey has been determined based on SNI Number 01-35452004, for reducing sugar (glucose) of at least 65%. This study aims to determine the ratio of glucose levels in branded and non-branded honey. The type of research used is comparative with quantitative analysis and research design in the form of Quasi Eksperiment. The sample in this study was honey which was sold in South Kalimantan the technique is purposive sampling where a total of 16 samples were taken from different traders. Glucose levels were measured by the Luff Schoorl (iodometry) method. Results from non-branded honey with sample code A1 73.7%, B1 53.7%, C1 64.7%, D1 37.9%, E1 58.6%, F1 54.0%, G1 48.1%, H1 57.3%. And the results of branded honey with code sample A2 68.3%, B2 74.3%, C2 71.6%, D2 81.1%, E2 52.1%, F2 43.3%, G2 61.2 %, H2 88.9%. Based on the results of the analysis using the independent T test, there was no significant difference between glucose levels in branded honey and unbranded honey. For further research, it is expected to be able to carry out an examination of other ingredients found in honey. Using methods other than Luff Schoorl by chromatography or UV-Vis spectrophotometry.


Keywords: Honey, Glucose Levels, Luff Schoorl


Detail Information

Item Type
Penulis
Marisha Yunira - Personal Name
H. Akhmad Muntaha, S.Pd., MM - Personal Name
Haitami, - Personal Name
Student ID
Dosen Pembimbing
Penguji
Kode Prodi PDDIKTI
Edisi
Departement
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit Jurusan Analis Kesehatan : Banjarbaru.,
Edisi
Subyek
No Panggil
ANK- 45/SKP-2019
Copyright
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail