Perbandingan Metode Kato-Katz Dan Flotasi Terhadap Jumlah Telur Soil Transmitted Helminth (STH) Pada Anak Di SDN Sungai Rangas Hambuku

Detail Cantuman

File (Flashdisk)

Perbandingan Metode Kato-Katz Dan Flotasi Terhadap Jumlah Telur Soil Transmitted Helminth (STH) Pada Anak Di SDN Sungai Rangas Hambuku

XML

ABSTRAK

Perbandingan Metode Kato-Katz Dan Flotasi Terhadap Jumlah
Telur Soil Transmitted Helminth (STH) Pada Anak
Di SDN Sungai Rangas Hambuku
Peneliti : Tinneke Marshanda Gunawan
Pembimbing : Rifqoh, Erfan Roebiakto

Infeksi Kecacingan Soil Transmitted Helminth (STH) merupakan salah
satu penyakit yang paling umum terjadi di seluruh dunia. Anak sekolah dasar
sangat rentan terhadap infeksi kecacingan. Pemeriksaan kecacingan terbagi
menjadi dua jenis yaitu kualitatif dan kuantitatif. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui Perbandingan Metode Kato-Katz dan Flotasi Terhadap Jumlah Telur
Soil Transmitted Helminth (STH) Pada Anak di SDN Sungai Rangas Hambuku.
Jenis penelitian ini Survei Analitik dengan rancangan penelitian cross sectional,
jumlah populasi sebanyak 171 siswa dengan teknik pengambilan stratified
random sampling sebanyak 120 siswa. Metode pemeriksaan Kato-Katz memiliki
template (berat feses 43,22 mg) menggunakan Methylene blue untuk perendaman
Cellophane tape dengan lama 60 menit sebelum pemeriksaan. Metode flotasi
tanpa pencucian, menggunakan larutan garam jenuh dengan berat feses 2 gram
dengan lama pengapungan telur cacing selama 30 menit sebelum pemeriksaan.
Data kecacingan didapat dari pemeriksaan telur cacing secara mikroskopis
metode Kato-Katz dan Flotasi, spesimen yang digunakan yaitu feses. Hasil
menunjukan pada metode Kato-Katz sebanyak 7 responden (5,8%) ditemukan
telur STH sebanyak 23-69 EPG dengan temuan telur Ascaris lumbricoides
dengan Trichuris trichiura dan 113 responden (94,2%) tidak ditemukan telur,
sedangkan pada metode Flotasi sebanyak 4 responden (3,3%) ditemukan telur
STH sebanyak 1-4 EPG dengan temuan telur Ascaris lumbricoides dan 116
responden (96,7%) tidak ditemukan telur cacing STH. Berdasarkan uji Wilcoxon
nilai signifikansi sebesar (p-value 0,021) < (0,05). Kesimpulan bahwa metode
kato-katz dapat menjadi alternatif dalam pemeriksaan telur cacing dalam EPG.
Saran penelitian selanjutnya agar menambahkan pencucian pada metode Flotasi
dan menambakan variasi waktu inkubasi pada metode Kato-Katz.

Kata kunci : Anak Sekolah Dasar, Kecacingan Soil Transmitted Helminth,
modfikasi Kato Katz, modifikasi Flotasi

2
ABSTRACT

Comparison of the Kato-Katz and Flotation Methods on the Number of Soil
Transmitted Helminth (STH) Eggs in Children in Sungai Rangas Hambuku

Elementary School

Researcher: Tinneke Marshanda Gunawan
Mentors : Rifqoh, Erfan Roebiakto

Soil Transmitted Helminth (STH) infection is one of the most common
diseases worldwide. Primary school children are particularly vulnerable to STH
infection. The examination of helminthiasis is divided into two types, namely
qualitative and quantitative. The purpose of this study was to determine the
comparison of the Kato-Katz and Flotation Methods on the Number of Soil
Transmitted Helminth (STH) Eggs in Children at Sungai Rangas Hambuku
Elementary School. This type of research is an Analytical Survey with a cross
sectional research design, the population is 171 students with stratified random
sampling technique as many as 120 students. The Kato-Katz examination method
has a template (feces weight 43.22 mg) using Methylene blue for soaking
Cellophane tape with a duration of 60 minutes before examination. Flotation
method without washing, using saturated saline solution with a weight of 2 grams
of feces with a duration of flotation of worm eggs for 30 minutes before
examination. Data on helminthiasis were obtained from microscopic examination
of worm eggs by the Kato-Katz and Flotation methods, the specimens used were
feces. The results showed that in the Kato-Katz method, 7 respondents (5.8%)
found STH eggs as many as 23-69 EPG with the findings of Ascaris lumbricoides
eggs with Trichuris trichiura and 113 respondents (94.2%) did not find eggs,
while in the Flotation method, 4 respondents (3.3%) found STH eggs as many as
1-4 EPG with the findings of Ascaris lumbricoides eggs and 116 respondents
(96.7%) did not find eggs. Based on the Wilcoxon test, the significance value is
(p-value 0.021) < (0.05). The conclusion that there is a difference between Soil
Transmitted Helminth (STH) helminthiasis infection with the Kato-Katz and
Flotation methods. Suggestions for further research are to add washing to the
Flotation method and add variations in incubation time to the Kato-Katz method.

Keywords: Elementary School Children, Soil Transmitted Helminth, modified
Kato-Katz, modified Flotation


Detail Information

Item Type
Penulis
Tinneke Marshanda Gunawan - Personal Name
Rifqoh, M.Sc - Personal Name
Erfan Roebiakto, S.KM.,MS - Personal Name
Student ID
Dosen Pembimbing
Penguji
Kode Prodi PDDIKTI
Edisi
Departement
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit Jurusan Analis Kesehatan : Banjarbaru.,
Edisi
Subyek
No Panggil
SKP TLM 047/ 2024
Copyright
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail