PENERAPAN SENAM ERGONOMIS TERHADAP PENURUNAN NYERI SENDI PADA LANSIA DALAM ASUHAN KEPERAWATAN GOUT ARTRITIS DI (PANTI PERLINDUNGAN & REHABILITASI SOSIAL LANJUT USIA) PPRSLU BUDI SEJAHTERA KALIMANTAN SELATAN

Detail Cantuman

CD-ROM

PENERAPAN SENAM ERGONOMIS TERHADAP PENURUNAN NYERI SENDI PADA LANSIA DALAM ASUHAN KEPERAWATAN GOUT ARTRITIS DI (PANTI PERLINDUNGAN & REHABILITASI SOSIAL LANJUT USIA) PPRSLU BUDI SEJAHTERA KALIMANTAN SELATAN

XML

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
PROGRAM DIPLOMA TIGA
2024

ABSTRAK
Karya Tulis Ilmiah
RANAWULAN FARAS PUTRI AKHRISTANIA
PENERAPAN SENAM ERGONOMIS TERHADAP PENURUNAN NYERI SENDI PADA LANSIA DALAM ASUHAN KEPERAWATAN GOUT ARTRITIS DI PPRSLU BUDI SEJAHTERA KALIMANTAN SELATAN
Mahdalena dan Hammad
xvii + 91 halaman ; 15 tabel ; 29 gambar + 13 lampiran


Menurut WHO (2021) memperkirakan sebanyak 337 juta orang di dunia menderita penyakit gout arthritis. Angka kejadian. gout artritis di Kalimantan Selatan menurut Riskesdas (2018) yaitu sebanyak 3,5%. Gout artritis terjadi karena tingginya kadar asam urat dalam darah, dimana tubuh tidak dapat mengontrol karena menumpuknya asam urat menyebabkan nyeri pada persendian, dan sebagian besar lansia mengalaminya. Tujuannya untuk mengetahui penerapan senam ergonomis terhadap penurunan nyeri sendi pada lansia dengan gout artritis di PPRSLU Budi Sejahtera, Kalimantan Selatan.
Studi kasus ini menggunakan jenis penelitian yaitu deskriptif dengan desain studi kasus yang meliputi pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi. Subjeknya yaitu 2 orang lansia dengan Gout Artritis dengan nyeri sendi di PPRSLU Budi Sejahtera yang dilakukan selama 7 hari berturut-turut dengan durasi 15-20 menit.
Hasil studi kasus didapatkan pada Ny. M dan Ny. W. Setelah dilakukan implementasi senam ergonomis selama 7 hari berturut-turut dengan durasi 15-20 menit didapatkan evaluasi masalah teratasi yang ditandai dengan penurunan skala nyeri dan juga penurunan kadar asam urat. Klien 1 dan 2 skala nyeri menjadi skala 2 (ringan), kadar asam urat klien 1 (Ny. M) menjadi 6,7 mg/dL dan klien 2 (Ny. W) menjadi 6 mg/dL. Hal ini dapat terjadi karena faktor kepatuhan diet, fokus klien, frekuensi penerapan, dan aktivitas fisik. Disarankan untuk klien melanjutkan terapi senam ergonomis secara mandiri. Selain itu, untuk perawat PPRSLU diharapkan dapat menerapkan senam ergonomis sebagai salah satu terapi non farmakologis kepada lansia dengan Gout Artritis.

Kata kunci : Gout Artritis, Senam Ergonomis, Lansia, Asuhan Keperawatan
Kepustakaan : 37 (2012-2023)
MINISTRY OF HEALTH OF THE REPUBLIC INDONESIA
BANJARMASIN HEALTH POLYTECHNIC
NURSING STUDIES PROGRAM
DIPLOMA PROGRAM THREE
2024

ABSTRACT
Scientific Papers
RANAWULAN FARAS PUTRI AKHRISTANIA
APPLICATION OF ERGONOMIC EXERCISE TO REDUCE JOINT PAIN IN THE ELDERLY IN GOUT ARTHRITIS NURSING CARE AT PPRSLU BUDI SEJAHTERA SOUTH KALIMANTAN
Mahdalena dan Hammad
xvii + 91 pages ; 15 table ; 29 figure + 13 attachment


According to WHO (2021), it is estimated that as many as 337 million people in the world suffer from gout arthritis. Incidence rate. gouty arthritis in South Kalimantan according to Riskesdas (2018) is 3.5%. Gout arthritis occurs due to high levels of uric acid in the blood, which the body cannot control because the accumulation of uric acid causes pain in the joints, and most elderly people experience it. The aim is to determine the application of ergonomic exercises to reduce joint pain in elderly people with gouty arthritis at PPRSLU Budi Sejahtera, South Kalimantan.
This case study uses a type of research, namely descriptive with a case study design which includes assessment, diagnosis, intervention, implementation and evaluation. The subjects were 2 elderly people with Gout Arthritis with joint pain at PPRSLU Budi Sejahtera which was carried out for 7 consecutive days with a duration of 15-20 minutes.
The results of the case study were obtained from Mrs. M and Mrs. W. After implementing ergonomic exercises for 7 consecutive days with a duration of 15-20 minutes, an evaluation of the problem was resolved, which was indicated by a decrease in the pain scale and also a decrease in uric acid levels. Clients 1 and 2's pain scale became scale 2 (mild), the uric acid level of client 1 (Mrs. M) became 6.7 mg/dL and client 2 (Mrs. W) became 6 mg/dL. This can occur due to factors such as diet compliance, client focus, frequency of application, and physical activity. It is recommended that clients continue ergonomic exercise therapy independently. Apart from that, PPRSLU nurses are expected to be able to apply ergonomic exercises as a non-pharmacological therapy for elderly people with gout arthritis.

Keywords : Gout Artritis, Ergonomic Exercise, Elderly, Nursing Care
Bibliography : 37 (2012-2023)


Detail Information

Item Type
Penulis
Student ID
Dosen Pembimbing
Penguji
Kode Prodi PDDIKTI
Edisi
Departement
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit Jurusan Keperawatan : Banjarbaru.,
Edisi
Subyek
No Panggil
KEP/KTI_030/2024
Copyright
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail