PENERAPAN PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION TERHADAP KADAR GULA DARAH PADA LANSIA DENGAN DIABETES MELITUS TIPE II DI PPRSLU BUDI SEJAHTERA KALIMANTAN SELATAN

Detail Cantuman

CD-ROM

PENERAPAN PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION TERHADAP KADAR GULA DARAH PADA LANSIA DENGAN DIABETES MELITUS TIPE II DI PPRSLU BUDI SEJAHTERA KALIMANTAN SELATAN

XML

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
PROGRAM DIPLOMA TIGA
2024
ABSTRAK
Karya Tulis Ilmiah
ADINDA DYANDRA WARDHANI
PENERAPAN PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION TERHADAP KADAR
GULA DARAH PADA LANSIA DENGAN DIABETES MELITUS TIPE II DI
PPRSLU BUDI SEJAHTERA KALIMANTAN SELATAN
Marwansyah dan Syarniah
xix+110 halaman ; 16 tabel + 13 gambar + 9 lampiran
Diabetes Melitus merupakan salah satu dari tiga penyakit tertinggi yang menyebabkan
kematian di dunia dan diprediksi akan terus meningkat hingga mencapai 578 juta di tahun
2030 dan 700 juta di tahun 2045 (Kemenkes, 2020). Kematian merupakan salah satu
komplikasi kronis yang disebabkan oleh Diabetes Melitus. Progressive Muscle Relaxation
merupakan salah satu terapi yang dapat digunakan untuk mengontrol kadar gula darah pada
pasien Diabetes Melitus yaitu dengan cara melakukan kontraksi dan relaksasi otot secara
bersamaan paa sekelompok otot tubuh. Jenis penelitian yang digunakan yaitu deskriptif
dengan desain studi kasus yang meliputi pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi dan
evaluasi. Tujuan studi kasus adalah untuk mengetahui penerapan progressive muscle
relaxation terhadap kadar gula darah pada lansia dengan Diabetes Melitus di PPRSLU Budi
Sejahetara Kalimantan Selatan.
Hasil studi kasus didapatkan pada Ny. M dan Ny. J adalah mudah lemas, poliuri, polidipsi,
dan polifagia sehingga diagnosis keperawatan utama adalah ketidakseimbangan kadar
glukosa dalam darah berhubungan dengan hiperglikemia. Setelah dilakukan implementasi
dilakukan progressive muscle relaxation selama 12 kali dalam 12 hari serturut turut dengan
durasi 15-20 menit tiap sesi didapatkan evaluasi masalah teratasi sebagian yang ditandai
penurunan kadar gula darah pada klien 1 sejumlah 65 mg/dL dank lien 2 sejumlah 43 mg/dL.
Hal ini dapat terjadi karena faktor kepatuhan diet, fokus klien, obesitas, frekuensi penerapan
dan aktivitas fisik. Disarankan untuk klien melanjutkan terapi progressive muscle relaxation
secara mandiri. Selain itu, untuk perawat PPRSLU diharapkan dapat melakukan progressive
muscle relaxation sebagai salah satu terapi non farmakologis kepada lansia dengan Diabeetes
Melitus Tipe II
Kata kunci : Diabetes Melitus, Progressive Muscle Relaxation, Lansia
Kepustakaan : 61 (2013-2023)

MINISTRY OF HEALTH OF THE REPUBLIC INDONESIA
BANJARMASIN HEALTH POLYTECHNIC
NURSING STUDIES PROGRAM
DIPLOMA PROGRAM THREE
2024
ABSTRACT
Scientific Papers
ADINDA DYANDRA WARDHANI
APPLICATION OF PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION ON BLOOD SUGAR
LEVELS IN ELDERLY WITH TYPE II DIABETES MELLITUS AT PPRSLU BUDI
SEJAHTERA SOUTH KALIMANTAN
Marwansyah and Syarniah
xix+110 pages ; 16 table + 13 figure + 9 attachment
Diabetes mellitus is one of the three diseases that causes the most deaths in the world and is
predicted to continue to increase to reach 578 million in 2030 and 700 million in 2045
(Ministry of Health, 2020). Death is one of the chronic complications caused by Diabetes
Mellitus. Progressive Muscle Relaxation is a therapy that can be used to control blood sugar
levels in Diabetes Mellitus patients, namely by simultaneously contracting and relaxing
muscles in a group of body muscles.
The type of research used is descriptive with a case study design which includes assessment,
diagnosis, intervention, implementation and evaluation. The aim of the case study is to
determine the application of progressive muscle relaxation to blood sugar levels in elderly
people with diabetes mellitus at PPRSLU Budi Sejahetara, South Kalimantan.
The results of the case study were obtained from Mrs. M and Mrs. J is weakness, polyuria,
polydipsia, and polyphagia so that the main nursing diagnosis is an imbalance in blood
glucose levels related to hyperglycemia. After implementation, progressive muscle relaxation
was carried out 12 times in 12 consecutive days with a duration of 15-20 minutes per session,
it was found that the problem was partially resolved as indicated by a decrease in blood sugar
levels in client 1 amounting to 65 mg/dL and client 2 amounting to 43 mg/dL . This can occur
due to age factors, routine adherence to taking medication, the length of time diagnosed with
diabetes mellitus, and the frequency of implementation. It is recommended that clients
continue progressive muscle relaxation therapy independently. Apart from that, PPRSLU
nurses are expected to be able to carry out progressive muscle relaxation as a non
pharmacological therapy for elderly people with Type II Diabetes Mellitus.
Keywords: Diabetes Mellitus, Progressive Muscle Relaxation, Elderly
Bibliography: 61 (2013-2023)


Detail Information

Item Type
Penulis
Student ID
Dosen Pembimbing
Penguji
Kode Prodi PDDIKTI
Edisi
Departement
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit Jurusan Keperawatan : Banjarbaru.,
Edisi
Subyek
No Panggil
KEP/KTI_001/2024
Copyright
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail