ASUHAN KEPERAWATAN DIARE DENGAN PENERAPAN PEMBERIAN TERAPI MADU DI RSUD RATU ZALECHA MARTAPURA

Detail Cantuman

CD-ROM

ASUHAN KEPERAWATAN DIARE DENGAN PENERAPAN PEMBERIAN TERAPI MADU DI RSUD RATU ZALECHA MARTAPURA

XML

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
PROGRAN STUDI DIPLOMA III
KEPERAWATAN
TAHUN 2024
ABSTRAK
Karya Tulis Ilmiah
HUSNIDA YUNITA
ASUHAN KEPERAWATAN DIARE DENGAN PENERAPAN PEMBERIAN TERAPI MADU DI RSUD RATU ZALECHA MARTAPURA
Mahdalena dan Syamsul Firdaus
xiv + 83 halaman ; 11 tabel ; 11 lampiran

Diare didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana terjadi peningkatan jumlah BAB yang diakibat kan adanya suatu infeksi. Seorang anak bisa dikatakan telah mengalami diare apabila konsistensi tinja yang encer, konsistensi cair dan sering BAB lebih dari 3 kali dalam 24 jam (Anggraini & Kumala, 2022). Diare merupakan suatu penyakit endemis di Indonesia yang berpotensi menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) yang disertai dengan kematian (Suntin & Botutihe, 2021). Penanganan diare selain menggunakan teknik farmakoterapi terdapat juga terapi komplementer yang dapat digunakan yaitu dengan memberikan madu. Madu dapat dipakai untuk mengatasi diare karena efek antibakterinya dan kandungan nutrisinya yang mudah dicerna. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran pelaksanaan asuhan keperawatan dengan menerapkan metode pemberian terapi madu pada klien anak yang mengalami diare di RSUD Ratu Zalecha Martapura.
Penelitian ini berupa asuhan keperawatan dengan subjek pasien anak dengan diare di ruang anak RSUD Ratu Zalecha Martapura yang dimana orang tua pasien sudah bersedia dilakukan asuhan keperawatan yang mencakup pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, evaluasi dan dokumentasi. Metode pengumpulan data dengan wawancara, studi literatur, observasi, pemeriksaan fisik dan studi dokumentasi.
Implementasi pemberian terapi madu diberikan 3 x 24 jam yaitu dengan cara di berikan minuman madu pada anak yang mengalami diare dengan dosis 18 g/hari dengan 6 g/tiap pemberian dan pengenceran 10 cc pada masing masing pemberian. Selama 3 hari dalam pemeberian terapi madu menunjukan adanya penurunan frekuensi BAB dan bising usus pada pasien. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan agar dapat memanfaatkan dan menerapkan terapi pemberian madu murni pada pasien anak yang mengalami diare.

Kata kunci : Asuhan Keperawatan, Madu, Diare
Kepustakaan : 2014-2023


Detail Information

Item Type
Penulis
Student ID
Dosen Pembimbing
Penguji
Kode Prodi PDDIKTI
Edisi
Departement
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit Jurusan Keperawatan : Banjarbaru.,
Edisi
Subyek
No Panggil
KEP/KTI-011/2024
Copyright
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail