PENERAPAN BATUK EFEKTIF PASCA NEBULIZER TERHADAP PENGELUARAN SPUTUM PADA PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS (PPOK) DENGAN BERSIHAN JALAN NAPAS TIDAK EFEKTIF DI RSD IDAMAN KOTA BANJARBARU

Detail Cantuman

CD-ROM

PENERAPAN BATUK EFEKTIF PASCA NEBULIZER TERHADAP PENGELUARAN SPUTUM PADA PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS (PPOK) DENGAN BERSIHAN JALAN NAPAS TIDAK EFEKTIF DI RSD IDAMAN KOTA BANJARBARU

XML

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
PROGRAM DIPLOMA TIGA
TAHUN 2024
ABSTRAK
Karya Tulis Ilmiah
SILVIYA DILLA
PENERAPAN BATUK EFEKTIF PASCA NEBULIZER
TERHADAP PENGELUARAN SPUTUM PADA PASIEN PENYAKIT
PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK) DENGAN BERSIHAN JALAN
NAPAS TIDAK EFEKTIF DI RSD IDAMAN KOTA BANJARBARU
Syamsul Firdaus dan Suroto
xvii + 89 halaman ; 22 tabel ; 9 gambar + 13 lampiran
PPOK adalah peradangan pada paru-paru yang berlangsung dalam jangka
panjang, merupakan penyebab kematian tertinggi ketiga diseluruh dunia. Gejala
yang ditimbulkan yaitu sesak napas, batuk, dan peningkatan produksi sputum. Jika
terjadi penumpukan sputum di saluran pernapasan, dapat menyebabkan
ketidakefektifan jalan napas. Salah satu penatalaksanaan non farmakologis yang
dapat dilakukan yaitu teknik batuk efektif. Tujuan studi kasus ini membantu
mengeluarkan sputum pada pasien PPOK.
Penelitian ini menggunakan desain studi kasus, subjek 2 orang, dengan
fokus Asuhan Keperawatan Medikal Bedah, metode pengumpulan data dengan
wawancara, obsevasi, pemeriksaan fisik, studi literature dan dokumentasi.
Instrumen mengg unakan format pengkajian keperawatan medikal bedah, gelas
ukur, alat perekam dan kamera. Analisa data menggunakan analisis deskriptif.
Penerapan dilakukan 3x sehari sehari selama 3 hari 29 maret 2024-31 maret 2024
bertempat di ruang Parkit RSD Idaman Kota Banjarbaru.
Hasil studi kasus menunjukkan setelah dilakukan teknik batuk efektif
didapat hasil pengeluaran sputum pada pasien 1 hari pertama 12 ml, hari kedua 18
ml, dan hari ketiga 40 ml, rata-rata pengeluaran sputum selama 3 hari yaitu 23,3
ml. Sedangkan pada pasien 2 pengeluaran sputum hari pertama 10 ml, hari kedua
25 ml, dan hari ketiga 5 ml, rata-rata pengeluaran sputum selama 3 hari yaitu 14,3
ml. Dimana sebelumnya kedua pasien mengeluh sulit mengeluarkan sputum.
Teknik batuk efektif mampu membantu terapi farmakologi dalam
meningkatkan pengeluaran jumlah sputum pada pasien PPOK. Studi kasus ini
sebagai bahan rujukan untuk menunjang pengobatan farmakologi dalam
meningkatkan pengeluaran sputum pada pasien PPOK.
Kata kunci : Sputum, Batuk Efektif, PPOK
Kepustakaan : 40 (2009 – 2023)
xi
MINISTRY OF HEALTH OF THE REPUBLIC OF INDONESIA
BANJARMASIN HEALTH POLYTECHNIC
NURSING STUDY PROGRAM
THREE DIPLOMA PROGRAM
YEAR 2024
ABSTRACT
Scientific Paper
SILVIYA DILLA
APPLICATION OF EFFECTIVE COUGHING POST-NEBULIZER
TO EXPEL SPUTUM IN PATIENT CHRONIS OBSTRUCTIVE
PULMONARY DISEASE (COPD) WITH INEFFECTIVE AIRWAY
CLREANCE AT IDAMAN REGIONAL HOSPITAL BANJARBARU CITY
Syamsul Firdaus and Suroto
xvii + 89 pages; 22 tables; 9 images + 13 attachments
COPD is a long-term inflammation of the lungs, which is the third leading
cause of death worldwide. Symptoms include shortness of breath, coughing, and
increased sputum production. If there is a buildup of sputum in the respiratory tract,
it can cause airway ineffectiveness One of the non-pharmacological treatments that
can be done is effective coughing techniques The purpose of this case study is to
help remove sputum in COPD patients.
This study uses a case study design, 2 subjects, with a focus on MedicalSurgical Nursing Care, data collection methods with interviews, observations,
physical examinations, literature studies and documentation. The instrument uses a
medical-surgical nursing assessment format, measuring cups, recording devices and
cameras. Data analysis using descriptive analysis Implementation was carried out
3 times a day for 3 days 29 March 2024-31 March 2024 located in the Parkıt room
of Idaman Hospital, Banjarbaru City.
The results of the case study showed that after the effective cough
technique was performed, the results of sputum discharge in patient 1 on the first
day were 12 ml, the second day were 18 ml, and the third day were 40 ml, the
average sputum discharge for 3 days was 23.3 ml While in patient 2, the first day
sputum discharge was 10 ml, the second day was 25 ml, and the third day was 5 ml,
the average sputum discharge for 3 days was 14.3 ml Where previously both
patients complained that it was difficult to remove sputum.
Effective cough techniques can assist pharmacological therapy in
increasing sputum discharge in COPD patients Case study ını as a reference
material to support pharmacological treatment in increasing sputum discharge in
COPD patients.
Keywords: Sputum, Effective Cough, COPD
Literature: 40 (2009 – 2023)


Detail Information

Item Type
Penulis
Silviya Dilla - Personal Name
Dr. Syamsul Firdaus, S.Kp., M.Kes - Personal Name
Dr. Suroto, S.KM., M.Kes - Personal Name
evy - Personal Name
Agustine Ramie, S.Kep., Ns. M.Kep - Personal Name
Student ID
Dosen Pembimbing
Penguji
Kode Prodi PDDIKTI
Edisi
Departement
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit Jurusan Keperawatan : Banjarbaru.,
Edisi
Subyek
No Panggil
KEP/KTI-070/2024
Copyright
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail