CD-ROM
IMPLEMENTASI FISIOTERAPI DADA PADA PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS (PPOK) DI RSUD RATU ZALECHA MARTAPURA
XMLKEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
PROGRAM DIPLOMA TIGA
TAHUN 2024
ABSTRAK
Karya Tulis Ilmiah
JULIA SALSABILA
IMPLEMENTASI FISIOTERAPI DADA PADA PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS (PPOK) DI RSUD RATU ZALECHA MARTAPURA
(Marwansyah & Khairir Rizani)
xviii + 87 halaman ; 13 tabel ; 2 gambar + 8 lampiran
Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK) di RSUD Ratu Zalecha Martapura berdasarkan data Dinkes Kabupaten Banjar selalu mengalami peningkatan khususnya pada pasien asma. Penanganan yang cepat dan tepat sangat penting untuk mencegah terjadinya komplikasi. PPOK adalah salah satu penyakit utama yang mengakibatkan kematian populasi di dunia, namun kondisi ini bisa dicegah dan diobati. Salah satu gejalanya adalah pernafasan persisten yang ditandai dengan keterbatasan aliran udara yang disebabkan oleh pejanan partikel ataupun gas bahaya dan dipengaruhi oleh faktor penjamu termasuk perkembangan paru abnormal. Maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran tentang implementasi fisioterapi dada pada pasien Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK).
Studi kasus ini menggunakan metode deskriptif yang menggunakan pengkajian SOP implementasi fisioterapi dada. Subjek yang digunakan adalah 2 pasien dengan masalah ketidakbersihan jalan napas berhubungan dengan penumpukan sekret yang dilakukan implementasi selama 2 kali sehari pada pagi dan sore hari selama 3 hari.
Hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan sputum pada pasien 1 setelah dilakukan fisioterapi dada, sedangkan pada pasien 2 tidak dapat mengeluarkan dahak walaupun sudah diberikan implementasi fisioterapi dada dikarenakan menumpuknya dahak yang lengket dan kental, dan kurangnya pemberian cairan yang adekuat.
Berdasarkan studi kasus diatas implementasi fisioterapi dada pada pasien penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) teratasi sebagian sehingga diharapkan untuk mempertahankan implementasi ini serta pemberian cairan yang adekuat sebelum dilakukan implementasi fisioterapi dada pada pasien untuk membantu mengencerkan dahak sehingga mudah untuk dikeluarkan.
Kata kunci : Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), Fisioterapi Dada,
Asuhan Keperawatan
Kepustakaan : 44 (2007-2023)
MINISTRY OF HEALTH OF THE REPUBLIC OF INDONESIA
BANJARMASIN HEALTH POLYTECHNIC
DIPLOMA III STUDY PROGRAM
YEAR 2024
ABSTRACT
Final report
JULIA SALSABILA
IMPLEMENTATION OF CHEST PHYSIOTHERAPHY IN COPD (CHRONIC OBSTRUCTIVE PULMONARY DISEASE) PATIENTS AT RATU ZALECHA MARTAPURA HOSPITAL
(Marwansyah & Khairir Rizani)
xviii+87 page: 13 table: 2 picture; 8 attachment
Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) at Ratu Zalecha Martapura Regional Hospital, based on data from the Banjar District Health Office, is always increasing, especially in asthma patients. Fast and appropriate treatment is very important to prevent complications. COPD is one of the main diseases that causes population death in the world, but this condition can be prevented and treated. One of the symptoms is persistent breathing which is characterized by limited air flow caused by exposure to harmful particles or gases and influenced by host factors including abnormal lung development. So the aim of this study is to provide an overview of the implementation of chest physiotherapy in patients with Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD).
This case study uses a descriptive method that uses an assessment of the SOP for implementing chest physiotherapy. The subjects used were 2 patients with airway uncleanliness problems related to accumulation of secretions who were implemented twice a day in the morning and evening for 3 days.
The results of the study showed that there was an increase in sputum in patient 1 after chest physiotherapy, while patient 2 was unable to expel phlegm even though chest physiotherapy had been given due to the accumulation of sticky and thick phlegm, and lack of adequate fluid administration.
Based on the case study above, the implementation of chest physiotherapy in patients with chronic obstructive pulmonary disease (COPD) was partially resolved, so it is hoped that this implementation will be maintained and adequate fluids should be given before implementing chest physiotherapy in patients to help thin the phlegm so that it is easy to expel.
Keywords: Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD), Chest
Physiotherapy, Nursing Care.
Literature: 44 (2013-2023)
Detail Information
Item Type | |
---|---|
Penulis |
Julia Salsabila - Personal Name
H. Marwansyah, S.Kep, Ns., M.Kep) - Personal Name Khairir Rizani, S.ST., M.Ke - Personal Name Akhmad Rizani, S.Kp., M.Kes - Personal Name Bisepta Prayogi, S.Kep., Ns., M.Kep - Personal Name |
Student ID | |
Dosen Pembimbing | |
Penguji | |
Kode Prodi PDDIKTI | |
Edisi | |
Departement | |
Kontributor | |
Bahasa |
Indonesia
|
Penerbit | Jurusan Keperawatan : Banjarbaru., 2024 |
Edisi | |
Subyek | |
No Panggil |
KEP/KTI-012/2024
|
Copyright | |
Doi |