CD-ROM
HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN PEMBENTUKAN ANTIBODI IgG S1RBD PASCA VAKSINASI COVID-19 PADA CIVITAS AKADEMIKA POLTEKKES KEMENKES BANJARMASIN
XMLHUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN
PEMBENTUKAN ANTIBODI IgG S1RBD PASCA VAKSINASI COVID -
19 PADA CIVITAS AKADEMIKA POLTEKKES KEMENKES
BANJARMASIN
Penulis : Lula Maudhi’a
Pembimbing : Wahdah Norsiah, Tini Elyn Herlina
Corona Virus Disease (COVID-19) pertama kali memasuki Indonesia pada
bulan Maret 2020. Virus ini menyebar dengan cepat ke seluruh Indonesia dan
hingga tahun 2022 sudah terdapat lebih dari 6 juta kasus dan 100 ribu kematian
yang dilaporkan. Untuk menghindari bertambahnya kasus COVID-19 di Indonesia
diperlukan adanya upaya untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 salah
satunya yaitu dengan cara pemberian vaksin COVID-19. Efektivitas vaksin yang
dihasilkan tiap individu berbeda karena dipengaruhi oleh berbagai faktor salah
satunya Indeks Massa Tubuh (IMT). Hormon leptin berlebih yang dihasilkan oleh
orang dengan berat badan berlebih dapat mengakibatkan terganggunya produksi
antibodi IgG oleh sel B. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada
atau tidaknya hubungan antara IMT dengan pembentukan kadar antibodi IgG
S1RBD. Penelitian ini bersifat survey analitik dengan rancangan cross sectional.
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh civitas akademika Poltekkes Kemenkes
Banjarmasin yang sudah melakukan minimal vaksin COVID-19 dosis dua. Sampel
diambil dengan teknik purposive sampling. Pengukuran kadar antibodi IgG S1RBD
menggunakan metode ELISA dan kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data
penelitian. Data yang didapat dilakukan uji statistik dengan uji Spearman’s rho.
Hasil pemeriksaan antibodi IgG S1RBD didapatkan kadar rata-rata pada responden
dengan IMT underweight 298,23 IU/mL, normalweight 230,82 IU/mL, dan
overweight 230,16 IU/mL. Hasil uji statistik didapatkan nilai signifikansi 0.494
(Sig>0.05), sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan
antara IMT dengan pembentukan kada antibodi IgG S1RBD yang dihasilkan pasca
vaksinasi COVID-19. Saran untuk peneliti selanjutnya yaitu untuk lebih
memperhatikan lagi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan
kadar antibodi IgG S1RBD.
Kata Kunci : Indeks Massa Tubuh, Kadar Antibodi, Vaksinasi COVID-19.
ix
ABSTRACT
THE CORRELATION BETWEEN BODY MASS INDEX (BMI) AND
FORMATION OF IgG S1RBD ANTIBODY POST COVID-19
VACCINATION IN ACADEMIC CIVITY POLTEKKES KEMENKES
BANJARMASIN
Author : Lula Maudhi’a
Advisors : Wahdah Norsiah, Tini Elyn Herlina
Corona Virus Disease (COVID-19) first entered Indonesia in March 2020.
This virus spread quickly throughout Indonesia and by 2022 there have been more
than 6 million cases and 100 thousand deaths reported. To avoid increasing cases
of COVID-19 in Indonesia, efforts are needed to break the chain of transmission of
COVID-19, one of which is by administering the COVID-19 vaccine. The
effectiveness of the vaccine produced by each individual is different because it is
influenced by various factors, one of which is the Body Mass Index (BMI). Excess
leptin hormone produced by people with excess body weight can lead to disruption
of IgG antibody production by B cells. The purpose of this study was to determine
whether or not there was a relationship between BMI and the formation of IgG
S1RBD antibody levels. This research is an analytic survey with a cross-sectional
design. The population in this study is the entire academic community of the
Poltekkes Kemenkes Banjarmasin who have administered at least two doses of the
COVID-19 vaccine. Samples were taken by purposive sampling technique.
Measurement of S1RBD IgG antibody levels used the ELISA method and a
questionnaire was used to collect research data. The data obtained was tested
statistically with the Spearman’s rho test. From the data, the average levels were
found in respondents with an underweight BMI of 298.23 IU/mL, normalweight
230.82 IU/mL, and overweight 230.16 IU/mL. The statistical test results obtained
a significance value of 0.494 (Sig> 0.05), so it can be concluded that there is no
significant relationship between BMI and the formation of IgG S1RBD antibody
levels produced after COVID-19 vaccination. Suggestions for future researchers are
to pay more attention to the factors that can affect the results of examining IgG
S1RBD antibody levels.
Detail Information
Item Type | |
---|---|
Penulis | |
Student ID | |
Dosen Pembimbing | |
Penguji | |
Kode Prodi PDDIKTI | |
Edisi | |
Departement | |
Kontributor | |
Bahasa |
Indonesia
|
Penerbit | Jurusan Analis Kesehatan : Banjarbaru., 2023 |
Edisi | |
Subyek | |
No Panggil |
022 SKP/ TLM 2023
|
Copyright | |
Doi |