CD room
KEMAMPUAN METODE SEDIMENTASI, AERASI DAN ADSORPSI KARBON AKTIF DALAM MENURUNKAN ZAT WARNA DAN pH AIR LIMBAH INDUSTRI SASIRANGAN DI BANJARBARU
XMLKEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
PROGRAM STUDI SANITASI LINGKUNGAN
PROGRAM SARJANA TERAPAN
KESEHATAN LINGKUNGAN
TAHUN 2022
ABSTRAK
Skripsi
HENDRIK HENDRAWAN
KEMAMPUAN METODE SEDIMENTASI, AERASI DAN ADSORPSI KARBON AKTIF DALAM MENURUNKAN ZAT WARNA DAN pH AIR LIMBAH INDUSTRI SASIRANGAN DI BANJARBARU
(Syarifuddin A, S.KM, MS dan Arifin S.KM, M.Kes)
xii + 65 halaman; 9 tabel; 4 gambar; 8 lampiran
Industri kain sasirangan menghasilkan air limbah dari proses pewarnaan, pembilasan dan pencucian menggunakan warna sintetis. Air limbah sasirangan harus diberi perlakuan terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan agar tidak menyebabkan kerusakan atau perubahan ekosistem pada lingkungan. Salah satu cara perlakuan untuk mengolah air limbah industri sasirangan yaitu metode sedimentasi, aerasi dan adsorpsi karbon aktif, salah satu bahan alami karbon aktif yang digunakan yaitu sekam padi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan metode sedimentasi, aerasi dan adsorpsi karbon aktif sebagai perlakuan untuk memperbaiki kualitas air limbah industri sasirangan.
Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan variasi dosis karbon aktif sekam padi untuk memperbaiki kualitas air limbah industri sasirangan. Desain rancangan penelitian adalah Postest Only With Control Group Design. Sampel berjumlah 27 sampel, termasuk kontrol. Metode pengumpulan data adalah observasi dan pemeriksaan sampel air limbah sasirangan di laboratorium. Analisis data menggunakan uji Normalitas untuk mengetahui perbedaan sampel sebelum dan sesudah perlakuan dan uji Kruskal-Wallis untuk mengetahui adanya perbedaan pada setiap variasi dosis karbon aktif.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perbaikan kualitas air limbah industri sasirangan pada kontrol adalah 21.650 Pt-Co dan pH 11,9, kontrol sesudah perlakuan sedimentasi dan aerasi adalah 250 Pt-Co dan pH 5,1, pada 200mg/L adalah 365,8 Pt-Co dan pH 4,8, pada 250mg/L adalah 265,5 Pt-Co dan pH 4,8, pada 300mg/L adalah 265,5 Pt-Co dan pH 4,8 dan pada 350mg/L adalah 378,8 Pt-Co dan pH 4,8.
Metode sedimentasi, aerasi dan adsorpsi karbon aktif sekam padi dengan dosis 300 miligram/liter dinyatakan efektif untuk memperbaiki kualitas air limbah sasirangan yaitu sebesar 98,77%, namun karbon aktif sekam padi masih belum mampu menghilangkan warna asli dari air limbah sasirangan.
Kata Kunci : Air Limbah Sasirangan, Sedimentasi, Aerasi, Karbon Aktif, Sekam Padi
Kepustakaan : 28 (2006-2021)
MINISTRY OF HEALTH REPUBLIC INDONESIA
HEALTH POLYTECHNIC BANJARMASIN
ENVIRONMENTAL SANITATION STUDY PROGRAM
APPLIED UNDERGRADUATE PROGRAM
ENVIRONMENTAL HEALTH
YEAR 2022
ABSTRACT
ESSAY OF HENDRIK HENDRAWAN
“THE ABILITY OF SEDIMENTATION, AERATION AND ACTIVATED CARBON ADSORPTION METHODS IN REDUCING DYES AND pH IN SASIRANGAN INDUSTRIAL WASTE WATER IN BANJARBARU”
(Syarifuddin A, S.KM, MS : Arifin S.KM, M.Kes)
The sasirangan fabric industry produces wastewater from the process of dyeing, rinsing and washing using synthetic colors. Sasirangan wastewater must be treated first before being discharged into the environment so as not to cause damage or ecosystem changes to the environment. One of the treatment methods for treating the wastewater of the Sasirangan industry is the sedimentation, aeration and adsorption methods of activated carbon, one of the natural ingredients of activated carbon used is rice husk. This study aims to determine the ability of the sedimentation, aeration and activated carbon adsorption methods as a treatment to improve the quality of the Sasirangan industrial wastewater.
This type of research is experimental with variations in the dose of rice husk activated carbon to improve the quality of the Sasirangan industrial wastewater. The research design was Posttest Only With Control Group Design. The sample amounted to 27 samples, including controls. The method of data collection is observation and examination of samples of Sasirangan wastewater in the laboratory. Data analysis used the Normality test to determine the difference in samples before and after treatment and the Kruskal-Wallis test to determine the differences in each variation of activated carbon dose.
The results of this study indicate that the improvement of the quality of the industrial wastewater Sasirangan in the control is 21.650 Pt-Co and pH 11.9, the control after sedimentation and aeration treatment is 250 Pt-Co and pH 5.1, at 200mg/L is 365.8 Pt -Co and pH 4.8, at 250mg/L it was 265.5 Pt-Co and pH 4.8, at 300mg/L it was 265.5 Pt-Co and pH 4.8 and at 350mg/L was 378.8 Pt-Co and pH 4.8.
The method of sedimentation, aeration and adsorption of rice husk activated carbon with a dose of 300 milligrams/liter was found to be effective for improving the quality of the sasirangan wastewater, which was 98.77%, but the activated carbon of rice husk was still unable to remove the original color of the sasirangan wastewater.
Keywords : Sasirangan Wastewater, Sedimentation, Aeration, Activated
Carbon, Rice Husk
Literature : 31 (2006-2021)
Detail Information
Item Type | |
---|---|
Penulis |
Hendrik Hendrawan - Personal Name
Syarifudin A., S.KM, M.S - Personal Name Arifin, S.KM M.Kes - Personal Name Dr. H.M. Irfa'i S.ST,. M.T - Personal Name |
Student ID | |
Dosen Pembimbing | |
Penguji | |
Kode Prodi PDDIKTI | |
Edisi | |
Departement | |
Kontributor | |
Bahasa |
Indonesia
|
Penerbit | Jurusan kesehatan lingkungan : Banjarbaru., 2022 |
Edisi | |
Subyek | |
No Panggil |
016/KL-SKP/2022
|
Copyright | |
Doi |