CD-ROM
KEJADIAN DIARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANDASTANA KABUPATEN BARITO KUALA BERDASARKAN ORANG, TEMPAT DAN WAKTU
- Bagikan:
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
PROGRAM STUDI SANITASI
PROGRAM DIPLOMA TIGA
KESEHATAN LINGKUNGAN
TAHUN 2022
ABSTRAK
KARYA TULIS ILMIAH DEWI NADA ASNIYARTY
“KEJADIAN DIARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANDASTANA KABUPATEN BARITO KUALA BERDASARKAN ORANG, TEMPAT DAN WAKTU”
(Noraida, S.KM, M.Kes ; Dr. Abdul Khair, S.KM, M.Si)
Xv + 35 Halaman ; 5 Tabel ; 3 Gambar ; 8 Lampiran
Diare adalah buang air besar yang encer atau cair sebanyak 3 kali atau lebih per hari, atau lebih sering dari biasanya pada individu. Biasanya merupakan gejala infeksi gastrointestinal, yang dapat disebabkan oleh berbagai organisme bakteri, virus, dan parasit. Infeksi menyebar melalui makanan atau air minum yang terkontaminasi, atau dari orang ke orang sebagai akibat dari kebersihan yang buruk. Kasus diare di Kalimantan Selatan termasuk salah satu kasus kejadian penyakit yang tinggi, keadaan ini disebabkan oleh faktor lingkungan. Berdasarkan data kasus diare dari Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Kuala di setiap wilayah kerja puskesmas, didapat hasil prevelensi kasus penyakit diare yang cenderung meningkat pada tahun 2020 sehingga mengakibatkan diare termasuk 10 besar penyakit tertinggi penderitanya di wilayah kerja Puskesmas Mandastana, yang sebelumnya pada tahun 2018 dan 2019 diare tidak termasuk 10 besar penyakit tertinggi di wilayah kerja Puskesmas Mandastana.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kejadian diare di wilayah kerja puskesmas Mandastana Kabupaten Barito Kuala berdasarkan orang, tempat, dan waktu tahun 2021. Metode penelitian ini menggunakan desain case seriese.
Hasil penelitian yaitu penderita diare terbanyak pada umur >20 tahun sebanyak 18 orang (85,72 %), penderita diare pada perempuan sebanyak 18 orang (85,72%), penderita diare terbanyak berada di RT 2 sebanyak 7 kasus (33,33%), interval waktu bulanan penderita diare terbanyak adalah pada bulan Januari dan Februari sebanyak masing-masing 5 kasus.
Puskesmas Mandastana lebih memberikan upaya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat secara langsung seperti memberikan penyuluhan atau promosi kesehatan khususnya tentang penyakit berbasis lingkungan, agar angka kesakitan penyakit diare semakin menurun.
Kata Kunci :Umur, jenis kelamin, tempat tinggal, titik koordinat, waktu, diare.
Kepustakaan : 26 (2008-2021)
MINISTRY OF HEALTH REPUBLIC OF INDONESIA
HEALTH POLYTECHNIC BANJARMASIN
SANITATION STUDY PROGRAM
DIPLOMA THREE PROGRAM
ENVIRONMENTAL HEALTH
YEAR 2022
ABSTRACT
SCIENTIFIC PAPERS OF DEWI NADA ASNIYARTY
" THE INCIDENCE OF DIARRHEA IN THE WORK AREA OF MANDASTANA PUBLIC HEALTH CENTER, BARITO KUALA REGENCY BASED ON PERSON, PLACE AND TIME "
(Noraida, S.KM, M.Kes; Dr. Abdul Khair, S.KM, M.Si)
Xv + 35 Pages ; 5 Tables ; 3 Images ; 8 Attachments
Diarrhea is loose or watery bowel movements 3 or more times per day, or more often than usual in individuals. It is usually a symptom of a gastrointestinal infection, which can be caused by a variety of bacterial, viral and parasitic organisms. The infection is spread through contaminated food or drinking water, or from person to person as a result of poor hygiene. Diarrhea cases in South Kalimantan are one of the cases of high disease incidence, this situation is caused by environmental factors. Based on data on diarrhea cases from the Barito Kuala District Health Office in each puskesmas working area, it was found that the prevalence of diarrheal disease cases tended to increase in 2020 so that diarrhea was included in the top 10 highest disease sufferers in the work area of the Mandastana Health Center, previously in 2018 and 2019 diarrhea is not included in the top 10 highest diseases in the work area of the Mandastana Health Center.
The purpose of this study was to describe the incidence of diarrhea in the work area of the Mandastana Public Health Center, Barito Kuala Regency based on people, place, and time in 2021. This research method used a case series design.
The results showed that the most diarrhea sufferers aged > 20 years were 18 people (85.72%), 18 women had diarrhea patients (85.72%), the most diarrhea sufferers were in RT 2 with 7 cases (33.33%). ), the most frequent monthly intervals of diarrhea sufferers were in January and February with 5 cases each.
Mandastana Health Center provides more efforts to increase public knowledge directly such as providing health education or promotion, especially about environmental-based diseases, so that the morbidity rate of diarrheal disease decreases.
Keywords : Age, gender, place of residence, coordinates, time, diarrhea.
Literature : 26 (2008-2021)
Detail Information
| Item Type | |
|---|---|
| Penulis |
DEWI NADA ASNIYARTY - Personal Name
Noraida, S.KM, M.Kes - Personal Name Dr. Abdul Khair, S.KM, M.Si - Personal Name Dr. Isnawati, S.KM, M.Kes - Personal Name |
| Student ID | |
| Dosen Pembimbing | |
| Penguji | |
| Kode Prodi PDDIKTI | |
| Edisi | |
| Departement | |
| Kontributor | |
| Bahasa |
Indonesia
|
| Penerbit | Jurusan kesehatan lingkungan : Banjarbaru., 2022 |
| Edisi | |
| Subyek | |
| No Panggil |
KL.17/KTI/2022
|
| Copyright | |
| Doi |