PERBEDAAN BERKUMUR AIR REBUSAN DAUN MINT (Mentha piperita L.) DENGAN AIR REBUSAN DAUN SAGA (Abrus precatorius L) TERHADAP pH SALIVA PADA MAHASISWA JURUSAN KEPERAWATAN GIGI POLTEKKES KEMENKES BANJARMASIN

Detail Cantuman

CD-ROM

PERBEDAAN BERKUMUR AIR REBUSAN DAUN MINT (Mentha piperita L.) DENGAN AIR REBUSAN DAUN SAGA (Abrus precatorius L) TERHADAP pH SALIVA PADA MAHASISWA JURUSAN KEPERAWATAN GIGI POLTEKKES KEMENKES BANJARMASIN

XML

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN PROGRAM STUDI KESEHATAN GIGI PROGRAM DIPLOMA TIGA TAHUN 2021

ABSTRAK
Karya Tulis Ilmiah

PUTERI FAJRIYATI MARYAM PERBEDAAN BERKUMUR AIR REBUSAN DAUN MINT (MENTHA PIPERITA L.) DENGAN AIR REBUSAN DAUN SAGA (ABRUS PRECATORIUS L.) TERHADAP PH SALIVA PADA MAHASISWA POLTEKKES KEMENKES BANJARMASIN JURUSAN KEPERAWATAN GIGI Pembimbimg (I): drg. Hj. Metty Amperawati, M.Kes Pembimbing (II): drg. Naning Kisworo Utami, M. Kes xiii + 40 halaman; 5 tabel; 6 gambar; 7 lampiran

Masalah kesehatan gigi dan mulut yang paling banyak terjadi adalah karies gigi. Salah satu penyebab karies adalah pH saliva yang asam. Saliva berperan untuk menetralkan dan membersihkan asam yang diproduksi oleh bakteri sehingga memberikan efek remineralisasi enamel gigi. pH adalah suatu cara untuk mengukur derajat asam atau basa dari cairan tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan berkumur air rebusan daun mint dengan air rebusan daun saga terhadap pH saliva. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi eksperimental) dengan rancangan pre-test post-test two group design. Populasi berjumlah 376 dan sampel berjumlah 60 Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Jurusan Keperawatan Gigi, teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu Purposive Sampling. Penelitian ini menggunakan analisis data uji statistik yaitu Independent Sample T-test. Hasil penelitian rata-rata pH saliva sebelum berkumur air rebusan daun mint sebesar 6,7 dan sesudah berkumur air rebusan daun mint sebesar 6,9 sedangkan rata-rata pH saliva sebelum berkumur air rebusan daun saga sebesar 6,5 dan sesudah berkumur air rebusan daun saga sebesar 6,7. Berdasarkan hasil analisis uji Independent Sample T-test nilai sig (2-tailed) ρ=0.000 < α=0,05. Maka H₀ ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan ada perbedaan berkumur air rebusan daun mint dengan air rebusan daun saga terhadap pH saliva pada mahasiswa Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Jurusan Keperawatan Gigi. Disarankan kepada mahasiswa dan masyarakat sekitar untuk dapat menggunakan air rebusan daun mint dengan daun saga sebagai obat kumur alami yang dapat membantu menaikkan pH saliva.

Kata Kunci : pH Saliva, Daun Mint, Daun Saga Kepustakaan : 40 ( 2001-2020 )


Detail Information

Item Type
Penulis
Student ID
Dosen Pembimbing
Penguji
Kode Prodi PDDIKTI
Edisi
Departement
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit KEPERAWATAN Gigi : Banjarbaru.,
Edisi
Subyek
No Panggil
KTI//027/KEP GIGI /21
Copyright
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail