CD-ROM
GAMBARAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE BERDASARKAN ORANG, TEMPAT DAN WAKTU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS X KABUPATEN KAPUAS TAHUN 2017-2019
XMLKEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
PROGRAM STUDI SANITASI PROGRAM DIPLOMA TIGA
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
TAHUN 2020
ABSTRAK
Karya Tulis Ilmiah
MUHAMMAD UNTUNG
GAMBARAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE BERDASARKAN ORANG, TEMPAT DAN WAKTU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS X KABUPATEN KAPUAS TAHUN 2017-2019
( Noraida,SKM, M.Kes ; Dr. Abdul Khair, SKM, M.Si)
xiii + 46 halaman ; 3 tabel ; 2 gambar ; 8 lampiran
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan lingkungan yang cenderung meningkat jumlah penderita dan semakin luas daerah penyebarannya, sejalan dengan meningkatnya mobilitas dan kepadatan penduduk Penyakit DBD disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti maupun Aedes albopictus.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui diketahuinya gambaran kasus kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Puskesmas X tahun 2017–2019 berdasarkan kelompok umur, jenis kelamin, tempat dan waktu. Penelitian ini merupakan penelitian observasional ini bersifat deskriptif kualitatif, yaitu menggambarkan variabel berupa suatu keadaan secara objektif. Teknik pengambilan data penelitian menggunakan case series atau rangkaian berkala (time series)
Dari hasil penelitian di peroleh bahwa usia 5 - < 15 tahun adalah usia terbanyak yang terkena kasus DBD. Kelompok usia tersebut merupakan kelompok usia sekolah yang sebagian besar berada di lingkungan sekolah pada pukul 08.00-10.00 WIB dan 15.00-17.00 WIB. Hal ini berarti terdapat kemungkinan penularan DBD bukan berasal dari rumah, karena waktu efektif nyamuk Aedes aegypti mencari mangsa adalah di waktu tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa frekuensi laki-laki lebih banyak terkena DBD dibandingkan perempuan. Terdapat beberapa faktor yang berkemungkinan berhubungan misalnya faktor laki-laki yang dikenal lebih aktif dibandingkan perempuan sehingga mungkin pula menjangkau tempat perindukan nyamuk lebih sering dibandingkan perempuan. Serta penggunaan obat anti nyamuk atau repellent pada pukul 08.00-10.00 wib dan 15.00-17.00 wib dinilai masih kurang. Diharapkan adanya kerjasama antara pemerintah terutama dinas kesehatan menjalankan program PSN 3M Plus secara rutin.
Kata Kunci : Kejadian Demam Berdarah Dengue, Orang, Tempat Dan Waktu
Perpustakaan : 48 (2005-2018)
MINISTRY OF HEALTH REPUBLIC INDONESIA
HEALTH POLYTECHNIC BANJARMASIN
ENVIRONMENTAL SANITATION STUDY PROGRAM
APPLIED UNDERGRADUATE PROGRAM
ENVIRONMENTAL HEALTH
YEAR 2020
ABSTRACT
Scientific Papers
MUHAMMAD UNTUNG
“DESCRIPTION OF Dengue Hemorrhagic Fever Occurrence Based on People, Places and Times in the Regional Public Health Workforce X of Kapuas District 2017-2019”
(Noraida, S.KM, M.Kes ; Dr. Abdul Khair, SKM, M.Si)
(Xiii + 46 Pages ; 3 Tables ; 2 Images ; 8 Attachments )
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is one of the environmental health problems that tends to increase the number of sufferers and the wider area of its spread, in line with the increased mobility and population density of DHF is caused by dengue virus transmitted by Aedes aegypti mosquito and Aedes albopictus.
This study aims to find out the description of cases of Dengue Hemorrhagic Fever in Public Health Center X in 2017-2019 based on age group, gender, place and time. This research was an observational descriptive qualitative research, which describes a variable in the form of a situation objectively. Research data collection techniques used case series or time series.
The results of the study showed that the age of 5 - <15 years is the age most affected by dengue cases. The age group is the school age group which is mostly in the school environment between 08.00-10.00 A.M and 03.00-05.00 P.M This means that there is a possibility of dengue transmission not from the house, because the effective time of Aedes aegypti mosquitoes looking for prey is at that time.
Based on the results of this study it can be concluded that the frequency of men is more affected by DHF compared to women. There are several factors that are likely to be related, for example, male factors are known to be more active than women, so it may also reach mosquito breeding sites more often than women. And the use of anti-mosquito repellent or repellent at 08.00-10.00 A.M and 03.00-05.00 P.M is still considered lacking. It is hoped that cooperation between the government, especially the health department, will run the 3M Plus PSN program regularly.
Keywords: Dengue Hemorrhagic Fever, Human, Place and Time
Literatures : 48 (2005-2018)
Detail Information
Item Type | |
---|---|
Penulis |
MUHAMMAD UNTUNG - Personal Name
Noraida, S.KM M.Kes - Personal Name Dr. Abdul Khair, S.KM, M.Si - Personal Name |
Student ID | |
Dosen Pembimbing | |
Penguji | |
Kode Prodi PDDIKTI | |
Edisi | |
Departement | |
Kontributor | |
Bahasa |
Indonesia
|
Penerbit | Jurusan kesehatan lingkungan : Banjarbaru., 2020 |
Edisi | |
Subyek | |
No Panggil |
KL.10/KTI.RPL.2020
|
Copyright | |
Doi |