Hubungan Praktik Pemberian Makan, Ketahanan Pangan Rumah Tangga dan Akses Informasi dengan Kejadian Stunting pada Baduta 6-23 Bulan (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Cempaka Kota Banjarbaru)

Detail Cantuman

Text

Hubungan Praktik Pemberian Makan, Ketahanan Pangan Rumah Tangga dan Akses Informasi dengan Kejadian Stunting pada Baduta 6-23 Bulan (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Cempaka Kota Banjarbaru)

XML

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
JURUSAN GIZI
PRODI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
TAHUN 2021
ABSTRAK
Skripsi
FEBY RAHMAWATI
Hubungan Praktik Pemberian Makan, Ketahanan Pangan Rumah Tangga dan Akses Informasi dengan Kejadian Stunting pada Baduta 6-23 Bulan (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Cempaka Kota Banjarbaru)
(Magdalena, A., M.Kes)
XII + 92 halaman + 20 tabel + 2 gambar + 7 lampiran
Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak-anak yang mengalami kekurangan gizi, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai. Prevalensi stunting di Wilayah Puskesmas Rawat Inap Cempaka pada 2018 adalah 40%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan praktik pemberian makan, ketahanan pangan rumah tangga dan akses informasi dengan kejadian stunting pada baduta 6-23 bulan.
Jenis penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Variabel bebas yaitu praktik pemberian makan, ketahanan pangan rumah tangga dan akses informasi, dengan variabel terikat kejadian stunting. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak baduta yang mengalami stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Cempaka Kota Banjarbaru sebanyak 106 anak. Tehnik pengambilan sampel dengan cara purposive sampling, sampel didapat sebanyak 58 anak. Pengumpulan data dengan menggunakan lembar kuisioner. Analisa data menggunakan uji Spearman dengan ɑ=0.05.
Hasil penelitian menunjukkan baduta stunting sebagian besar memiliki praktik pemberian makan yang cukup (67.2%). Baduta stunting didominasi ketahanan pangan rumah tangganya tergolong rawan pangan dengan derajat kelaparan sedang (31%). Akses informasi pada penelitian ini ditunjukkan paling banyak adalah kategori kurang (53.4%). Analisis uji statistik Spearman didapatkan nilai p < 0.165 berarti tidak ada hubungan praktik pemberian makan dengan kejadian stunting, p < 0.000 berarti ada hubungan ketahanan pangan rumah tangga dengan kejadian stunting, p < 0.001 berarti ada hubungan akses informasi dengan kejadian stunting. Ada hubungan ketahanan pangan rumah tangga dan akses informasi dengan kejadian stunting pada baduta 6-23 bulan.
Kata kunci : Praktik Pemberian Makan, Ketahanan Pangan Rumah Tangga,
Akses Informasi, Baduta Stunting
Kepustakaan : 106 buah (2006 - 2020)


Detail Information

Item Type
Penulis
FEBY RAHMAWATI - Personal Name
Student ID
Dosen Pembimbing
Penguji
Kode Prodi PDDIKTI
Edisi
Departement
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Jurusan Gizi : Banjarbaru.,
Edisi
Subyek
No Panggil
614
Copyright
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail