DETERMINASI PENYEBAB HIPERGLIKEMIA PADA PASIEN DIABETES MELITUS USIA PRODUKTIF DI KECAMATAN PULAU LAUT SIGAM, KABUPATEN KOTABARU, KALIMANTAN SELATAN

Detail Cantuman

Text

DETERMINASI PENYEBAB HIPERGLIKEMIA PADA PASIEN DIABETES MELITUS USIA PRODUKTIF DI KECAMATAN PULAU LAUT SIGAM, KABUPATEN KOTABARU, KALIMANTAN SELATAN

XML

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
PROGRAM STUDI GIZI DAN DIETETIKA
PROGRAM SARJANA TERAPAN
TAHUN 2022
ABSTRAK
Skripsi
YULIANTI
DETERMINASI PENYEBAB HIPERGLIKEMIA PADA PASIEN DIABETES MELITUS USIA PRODUKTIF DI KECAMATAN PULAU LAUT SIGAM, KABUPATEN KOTABARU, KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2020
Dr. Meilla Dwi Andrestian, SP, M.Si
Nurhamidi, SKM. Kes
xiv + 100 halaman + 21 tabel + 6 gambar + 13 lampiran
Diabetes Mellitus (DM) merupakan gangguan metabolik menahun yang diakibatkan pankreas tidak dapat memproduksi cukup insulin, sehingga terjadi peningkatan konsentrasi glukosa di dalam darah (hiperglikemia). Pasien yang sudah didiagnosa DM telah mendapatkan terapi pengobatan dan konseling gizi, namun ternyata 48% pasien DM masih mengalami hiperglikemia. Tujuan mendeterminasi penyebab hiperglikemia pada pasien DM di Kecamatan Pulau Laut Sigam, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.
Jenis penelitian adalah observasional analitik yang menggunakan rancangan cross sectional. Responden adalah pasien yang telah didiagnosa DM, diambil secara Proporsional Random Sampling. Variabel yang diteliti adalah pola konsumsi pangan, aktivitas fisik, jenis kelamin, riwayat DM, suku, dan status gizi. Analisis data menggunakan uji korelasi Spearman Rank dan C-square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden memiliki pola makan kategori baik (72%), aktifitas fisik separuh lebih sedang (61%), jenis kelamin sebagian besar perempuan (64%), lebih dari separuh mengalami riwayat DM (55%), sebagian besar suku Banjar (64%) dan status gizi sebagian besar normal (67%). Sementara itu, hasil uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan antara pola makan (p = 0,567), aktivitas fisik (p = 0,108), jenis kelamin (p = 0,985), riwayat DM (p = 0,684), suku (p = 0,755), dan status gizi (p = 0,326) dengan hiperglikemia pada pasien DM yang sudah diberi perawatan (α = 0,005).
Seluruh determinan yang diteliti tidak menunjukkan hubungan dengan hiperglikemia menetap pada pasien DM. Namun demikian, disarankan pasien DM untuk tetap menjalankan pola makan, kurangi asupan karbohidrat, gula dan lemak, serta perbanyak makanan berserat agar kadar glukosa normal.

Kata Kunci : diabetes mellitus, hiperglikemia, determinan diabetes melitus
Kepustakaan : 28 buah (2002 - 2020)


Detail Information

Item Type
Penulis
YULIANTI - Personal Name
Student ID
Dosen Pembimbing
Penguji
Kode Prodi PDDIKTI
Edisi
Departement
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Jurusan Gizi : Banjarbaru.,
Edisi
Subyek
No Panggil
616
Copyright
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail