Hubungan Jenis Dinding dan Atap Dengan Suhu dan Kelembaban Rumah Pada Pemukiman Lahan Basah di Desa Kabupaten Kapuas

Detail Cantuman

CD-ROM

Hubungan Jenis Dinding dan Atap Dengan Suhu dan Kelembaban Rumah Pada Pemukiman Lahan Basah di Desa Kabupaten Kapuas

XML

KEMENKES REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
PROGRAM STUDI SANITASI LINGKUNGAN
PROGRAM SARJANA TERAPAN
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
TAHUN 2020
ABSTRAK
SKRIPSI
M. FARID ABDURAHMAN
HUBUNGAN JENIS DINDING DAN ATAP DENGAN SUHU DAN KELEMBABAN RUMAH PADA PEMUKIMAN LAHAN BASAH DI DESA KABUPATEN KAPUAS
(H. Imam Santoso, S.KM, M.Kes ; Erminawati, S.Pd, M.Pd)
xv + 73 halaman; 13 tabel; 11 gambar; 9 lampiran

Rumah yang ideal di daerah beriklim tropis seperti Indonesia harus mampu meminimalkan problem ‘perolehan panas’ matahari yang mana dapat mempengaruhi suhu dan kelembaban rumah. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi suhu dan kelembaban dalam rumah, diantaranya yaitu jenis dinding dan atap yang digunakan, karena dinding dan atap merupakan permukaan yang paling besar menerima panas matahari.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan jenis dinding dan atap dengan suhu dan kelembaban rumah pada pemukiman lahan basah di Desa Tamban Lupak Kabupaten Kapuas. Jenis penelitian yaitu observasional yang bersifat analitik dengan desain penelitian cross sectional studies. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 58 rumah. Pengumpulan data dengan observasi dan pengukuran suhu dan kelembaban dengan menggunakan Thermohygrometer. Sementara analisis data yang digunakan menggunakan uji korelasi Spearman- rho.
Hasil penelitian menunjukkan 69% jenis dinding dari papan, 23% jenis atap dari seng dan asbes, 36% rumah memiliki suhu 29oC dan 30oC, 15% rumah memiliki kelembaban 90% . Desa Tamban Lupak memiliki suhu rata-rata 28,95oC dan kelembaban rata-rata 86,55%. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa jenis dinding dan atap tidak ada hubungan dengan suhu dan kelembaban rumah pada pemukiman lahan basah.
Diharapkan masyarakat mampu mengendalikan suhu dan kelembaban rumah dengan cara diantaranya yaitu pembuatan ventilasi silang (cross ventilation) dan penambahan plafon permanen. Masyarakat juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan lingkungan, sehingga dapat mengurangi risiko terjadinya penyakit.

Kata kunci : Dinding, Atap, Suhu, Kelembaban, Pemukiman Lahan Basah
Kepustakaan : 47 (1990 – 2019)
MINISTRY OF HEALTH REPUBLIC INDONESIA
HEALTH POLYTECHNIC BANJARMASIN
ENVIRONMENTAL SANITATION STUDY PROGRAM
APPLIED UNDERGRADUATE PROGRAM
ENVIRONMENTAL HEALTH
YEAR 2020
ABSTRACT
ESSAY
M. FARID ABDURAHMAN
RELATIONSHIP BETWEEN THE TYPE OF WALL AND ROOF WITH TEMPERATURE AND HUMIDITY OF THE HOUSE ON WETLAND SETTLEMENT IN THE VILLAGE OF KABUPATEN KAPUAS
(H. Imam Santoso, S.KM, M.Kes ; Erminawati, S.Pd, M.Pd)
xv + 73 pages; 13 tables; 11 pictures; 9 attachments

Ideal homes in tropical climates such as Indonesia should be able to minimize the 'heat recovery' problem of the sun which can affect the temperature and humidity of the house. There are several factors that affect temperature and humidity in a home, including the type of walls and roof used, because the walls and roof are the surfaces that receive the most heat from the sun.
The purpose of this study was to determine the relationship between the type of wall and roof with the temperature and humidity of the house in the wetland settlement in Desa Tamban Lupak Kabupaten Kapuas. This type of research was analytic observational with cross sectional studies research design. The sample in this study amounted to 58 houses. Data collection by observation and measurement of temperature and humidity using a Thermohygrometer. Data analysis used the Spearman- rho correlation test.
The results of research showed 69% types of wall was board, 23% types of roofs are zinc and asbestos, 36% of houses had a temperature of 29oC and 30oC, 15% of houses had 90% humidity. Statistical test results showed that the type of wall and roof had no relationship with the temperature and humidity of the house in the wetland settlement.
It is expected that the community will be able to control the temperature and humidity of the house by means of which are making cross ventilation and adding permanent ceilings. The community is also expected to increase awareness of the importance of environmental health, so as to reduce the risk of disease occurrence.

Keywords : Wall, Roof, Temperature, Humidity, Wetland Settlement
Literature : 47 (1990 – 2019)


Detail Information

Item Type
Penulis
Erminawati, S.Pd, M.Pd - Personal Name
IMAM sANTOSO, S.KM.M.Kes - Personal Name
M. Farid Abdurahman - Personal Name
Student ID
Dosen Pembimbing
Penguji
Kode Prodi PDDIKTI
Edisi
Departement
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit Jurusan kesehatan lingkungan : Banjarbaru.,
Edisi
Subyek
No Panggil
KL.34/SKP.2020
Copyright
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail